Wednesday, July 1, 2020

Privat Tiga Tempat Berbeda di Kota Ambon

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Hallo pejuang privat !!!

9 tahun silam tepatnya di ditahun 2011, waktu lowong saya lebih banyak diisi dengan bimbingan belajar atau les privat siswa di rumah. Private siswa yang pertama setelah Aufar Latuconsina adalah Arya Latuconsina. Keduanya adalah kakak beradik.

Private saya berjalan selama kurang lebih 9 tahun. Memasuki tahun ajaran 2015/2016. Saya ditawari memberikan bimbingan belajar di salah satu rumah siswa di Jln. Kebun Cengkeh Perempatan. Nama siswa tersebut adalah Dealita Hasanah Dea Latuconsina anak dari bapak raja Negeri Pelauw Bpk. Rasyad E. Latuconsina, SE. Yang sekarang jabatannya adalah Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku periode 2019-2024. Tempat privat ini tidak asing lagi buat saya karena di tahun pelajaran 2014/2015, saya pernah memberikan private khusus kepada kakaknya Shiva Latuconsina yang saat itu sedang mempersiapkan diri menghadapi ujian nasional tingkat sekolah dasar. 

M. Arya Latuconsina & Dealita H. D. Latuconsina

Siswa saya Dea dan Arya kebetulan mereka berdua duduk di kelas 4 SD Negeri 79 Ambon kelas yang sama. Jadi komunikasi atau pengaturan jadwal dan schedule privat bisa diatur dengan gampang. Jadwal private mulai kami atur bersama. Dalam seminggu biasanya saya menjadwalkan jadwal private tiga kali. Jadwal sekolah kami adalah reguler pagi dan siang untuk SD Negeri 79 Ambon dan SD Negeri 87 Ambon. Kalau sekolah pagi maka privatnya Arya dari sore pukul 16.30 WIT sampai selesai dan privatnya dea pukul 19.00 WIT sampai selesai. sedangkan saat sekolah siang maka jadwal privat untuk Arya adalah pukul 08.30 sampai selesai dan jadwal privat untuk Dea adalah dengan jam yang sama. 

Hari Senin, Rabu dan Jumat adalah hari bimbingan belajar. Sengaja saya padatkan jadwal di hari-hari tersebut supaya di hari-hari yang tidak private saya bisa beristirahat atau fokus pada pekerjaan sekolah. Bimbingan les yang saya berikan adalah semua mata pelajaran SD kecuali bahasa Inggris. Sungguh saya sadari karena bahasa Inggris saya belum lancar saat itu makanya tidak memberanikan diri untuk menggabungkan semua mata pelajaran dengan bahasa Inggris.

Siswa-siswi bimbingan belajar saya adalah siswa-siswi yang berprestasi di sekolah. Peringkat satu biasanya jadi langganannya Dea. Sementara Arya tergabung diperingkat lima besar. Sebuah kehormatan bagi saya selaku guru mata pelajaranya mereka di sekolah dan Guru bimbingan belajar mereka di rumah. 

Setelah beberapa bulan memberikan privat di rumah kedua siswa tersebut, saya ditawari oleh Ibu Ema Patty untuk memberikan bimbingan belajar kepada kedua anaknya di rumah tepatnya kompleks Arbes STAIN. Dua anak caca Ema Patty (Kepala Sekolah SMA N. 16 SBB) dan Abang Ris Mukadar (Kapolsek Manipa) tersebut bersekolah di MIt Assalam Ambon. Bimbingan privat yang saya berikan khusus pelajaran matematika. Metode belajar yang saya terapkan adalah pintar berhitung cepat ala gasing Pintar berhitung dengan momo.  Metode gasing yang saya berikan sedikit memberi efek antusias mereka untuk ulet dalam proses berhitung.

Siswa private saya sekarang berjumlah empat orang dengan tiga tempat yang berbeda. Tentu saja jadwal bimbingan belajar terbilang padat dan jadwal belajar pun saya tambahin. Jadwal privat untuk kedua anak Caca ema Nisa dan Tia adalah di hari Selasa, Kamis dan sabtu pukul 19 WIT. 

Cukup menguras tenaga dan pikiran juga sih jadwal privat yang begitu padat. Karena saya sudah terbiasa makanya lebih menikmati saja. Honor yang saya dapatkan ditiap siswa private biasanya berkisar Rp500.000 per siswa kecuali Nisa dan Tia yang terhitung sebagai satu siswa private. Ya boleh di hitung-hitung sebagai tambahan penghasilan saya karena saat itu saya baru diangkat sebagai CPNS yang dasar gajinya belum sampai dua jutaan. 

Proses bimbingan yang kami jalani berjalan selama 3 tahun sampai lulus SD. Bukan waktu yang sedikit buat saya karena 3 tahun sebelumnya saya pernah memberikan private kepada Aufar dan Syifa. dalam proses belajar kepada 4 siswa tersebut, saya juga mendapat banyak tawaran untuk memberikan bimbingan belajar ditempat lain. Dengan mempertimbangkan jadwal yang begitu padat maka saya menolaknya. 

Rasa jenuh dan bosan bagi siswa kadang memang ada. Tapi sebisa mungkin saya mengsiasatinya dengan sedikit memberikan game edukasi berupa ice breaking. Kadang saya sering diminta untuk menceritakan kisah dan sejarah Islam sekalipun dibukan jam bimbingan mata pelajaran agama Islam.

Untuk siswa Dea dan Arya proses belajar mengajar kami terbilang santai karena banyak mata pelajaranya bukan eksakta. Biasanya saya sedikit menerangkan dan selanjutnya siswa mengerjakan latihan setelah itu kami sama-sama mengevaluasinya. Lain halnya bagi Nisa dan Tia yang pelajarannya adalah matematika dan mengharuskan banyak latihan soal hitung-hitungan cepat. 

Sekian lama kami berproses dalam bimbingan belajar, Sampailah anak-anak tersebut lulus dari bangku sekolah dasar di tahun pelajaran 2017/2018. Aktifitas private saya istirahatkan  sementara sampai sekarang. Sekalipun siswa privat saya sudah lulus dari SD yg sekarang sudah kuliah, SMA, SMP, hubungan silaturahmi kami tetap terjaga. 

2 comments:

  1. Sehat terus bang, sukses karirnya dan rekekinya mengalir terus. Baground sy jg di dunia pendidikan. Semangat yah dalam mencerdaskan anak bangsanl. Di tempat aku banyak jg artikel mengenai pendidikan bang.

    ReplyDelete
  2. Alhamdulillah makasi ya. Doa dan harapan yang sama pak.

    ReplyDelete

"Paparangang Upu Said Parentah"

S. Pikalouhata, S.Pd.,Gr Ambon, 15 Mei 2024 Wahai tuan parentah Sungguh titahmu bergelora menentang maut demi tumpah darah, Kawan lama lari ...