Thursday, November 23, 2023

Best Practice PPG Dalam Jabatan Kategori 1 Gelombang ke-2 Universitas Ahmad Dahlan Tahun 2023

Ambon, 23 November 2023
Assalamualaikum Wr. Wb. !
Judul Best Practice

MENYUSUN CERITA PRAKTIK BAIK (BEST PRACTICE) MENGGUNAKAN METODE STAR (SITUASI, TANTANGAN, AKSI, REFLEKSI HASIL) TERKAIT PENGALAMAN MENGATASI PERMASALAHAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA  MATERI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN 
BILANGAN BULAT KELAS VII-5 SMP NEGERI 15 AMBON



Pada tugas ini kami diminta untuk menuliskan Laporan Best Practice tentang pembelajaran yang merupakan best practice dari kegiatan PPL PPG Daljab. Laporan ini berbentuk esai 500 kata dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
  1. Pilihlah salah satu pembelajaran inovatif yang Anda lakukan selama PPL PPG Daljab yang menurut Anda paling berhasil dalam aspek peningkatan proses dan hasil belajar siswa/i.
  2. Deskripsikan pembelajaran tersebut dalam bentuk esai dengan menggunakan kerangka STAR (situasi-tantangan-aksi-refleksi) yang sesuai dengan kondisi riil di kelas. Sertakan argumentasi Anda bahwa pembelajaran yang dipilih merupakan best practice.
  3. Format penulisan esai menggunakan font Times New Roman ukuran 12 dengan spasi 1.
  4. Struktur penulisan esai terdiri dari:
  • Judul
  • Pendahuluan
  • Pembahasan
  • Kesimpulan
  • Daftar Pustaka




I. PENDAHULUAN


Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai :
Dengan menggunkan model pembelajaran PBL siswa diharapkan dapat
  1. Siswa mampu menentukan hasil dari operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat
  2. Siswa mampu menyelesaiakan oeprasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat pemecahan masalah daalam kehidupan sehari-hari.
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku melalui respon. Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya yang bertujuan merubah tingkah laku dengan cara interaksi antara stimulus dan respon. Dalam pembelajaran khususnya matematika, guru memastikan kesiapan siswa dalam belajar agar stimulus yang diberikan dapat diterima baik oleh siswa dan memunculkan respon yang diinginkan.[1]

Situasi :

Berdasarkan pengamatan saya sebagai guru mata pelajaran Matematika di SMP Negeri 15 Ambon, diketahui bahwa siswa mengalami kesuitan memahami konsep hitung operasi perkalian dan pembagian bilangan bulat, Siswa mengalami kesulitan memecahlan masalah soal cerita perkalian dan pembagian bilangan bulat dan kesulitan memahami simbol dan penggunaan proses yang keliru. Permasalahan yang dialami siswa bukan berarti tanpa alasan. Hal ini juga biasa disebabkan oleh minat dan motivasi belajar siswa, faktor lingkungan sosial dan keluarga dan ditambah lagi dengan belum optimalnya guru dalam mengembangkan inovasi model pembelajaran yang menarik dalam pemecahan masalah siswa dalam kehidupan nyata.
Dalam pengelolaan pembelajaran, guru memegang peranan yang sangat penting. Guru memegang peranan penting sebagai agen dalam proses pembelajaran, sehingga keberhasilan dalam mengajar sangat menentukan keberhasilan pendidikan pada umumnya.[2]


[1] Amsari, Dina. "Implikasi teori belajar E. Thorndike (Behavioristik) dalam pembelajaran matematika." Jurnal Basicedu 2.2 (2018): 52-60.
[2] Buchari, Agustini. "Peran guru dalam pengelolaan pembelajaran." Jurnal Ilmiah Iqra' 12.2 (2018): 106-124.

II. PEMBAHASAN


Tantangan
Setelah melakukan analisis terhadap kajian literatur dan wawancara dengan rekan sejawat, kepala sekolah, dan pakar, maka beberapa tantangan untuk mencapai tujuan tersebut antara lain :

  1. Metode dan model pembelajaran yang digunakan guru monoton dan kurang inovativ
  2. Siswa belum terlatih penyelesaian soal cerita
  3. Terdapat siswa yang masih belum bisa merinci langka kerja soal cerita
  4. Siswa masih mengalami kesalahan persepsi dalam menempatkan simbol positif negative pada operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat
Dalam menghadapi tantangan ini guru melibatkan beberapa peran, yaitu :
  1. Dosen pembimbing dan guru pamong
  2. Kepala Sekolah
  3. Teman sejawat
  4. Siswa kelas VII-5
Aksi
Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru sesuai tantangan yang dihadapi antara lain :
  1. Identifikasi masalah yang ada di dalam kelas.
  2. Eksplorasi penyebab masalah yang dihadapi di dalam kelas.
  3. Penentuan penyebab masalah.
  4. Masalah yang terpilih diangkat dan digunakan sebagai dasar dalam membuat rencana aksi.
Strategi apa yang digunakan :
  1. Guru membuat rencana aksi berupa modul pembelajaran kurikulum merdeka.
  2. Guru menggunakan model Problem Based Learning (PBL)
  3. Guru memanfaatkan media Kartu tambah dan kurang sebagai media pembelajaran
  4. Guru juga memanfaatkan media teknologi/ inovasi lainnya dalam pembelajaran yaitu LCD Projektor, PPT, Video Pembelajaran
  5. Membuat bahan ajar dan LKPD
Proses dan siapa saja yang terlibat
  1. Kegiatan rencana aksi didesain dengan sebaik mungkin menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang inovatif agar para peserta didik lebih memahami materi. Dalam pelaksanaannya peserta didik sangat antusias dan bersemangat dengan kegiatan pembelajaran hari itu.
  2. Pertama-tama kegiatan diawali dengan tindakan observasi berupa sapa, salam dan doa. Selanjutnya pada kegiatan apersepsi, guru mengingatkan kembali materi pertemuan sebelumnya dengan tanya jawab, contoh pertanyaan: siapa yang masih ingat tetang materi operasi hitung yang telah kita bahas pada pertemuan sebelumnya dan menyampaikan materi apa yang akan dipelajari hari ini di kelas. Pada kegiatan Motivasi guru menyampaikan manfaat pelajaran. Tak lupa guru memberikan acuan berupa pertanyaan pemantik.
  3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
  4. Guru Membagi siswa dalam beberapa kelompok diskusi. Siswa mencermati penjelasan guru dan memperhatiak video pembelajaran yang di dalamnya terdapat langkah-langkah pengerjaan operasi hitung materi perkalian dan pembagian bilangan bulat dengan pemanfaatan media takur.
  5. Guru membagikan LKPD dan memotivasi siswa dalam pemecahan masalah yang ditungkan dalam LKPD
  6. Sesekali guru dan siswa bermain game edukasi berupa ice breaking.
  7. Guru bertindak sebagai fasilitator dan berkeliling memantau jalannya diskusi
  8. Presentasi dari setiap kelompok
  9. Dalam mengerjakan evaluasi siswa juga sangat antusias mengerjakan evaluasi tersebut dan dapat dikerjakan dengan baik dan tepat waktu. Rata-rata siswa sudah memahami materi yang telah disampaikan.
  10. Pada aksi PPL, perangkat yang guru gunakan antara lain ; laptop, LCD Proyektor, speaker, tripod. Guru juga meminta bantuan kepada Istri tercinta Hajja Arbia Pelupessy dan teman sejawat Nn. Junita Ode untuk mengambil video full PPL dan video sit in dengan dosen pembimbing dan guru pamong pada saat pembelajaran.
Sumber daya yang saya perlukan untuk melaksanakan strategi ini adalah :
  1. Pengetahuan mengenai model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
  2. Penyusunan media PPT pembelajaran melalui aplikasi Canva.
  3. Penyusunan bahan ajar dan LKPD yang menarik melalui aplikasi Canva, MS word dan gambar-gambar yang diambil di internet
  4. Penyusunan soal evaluasi melalui MS Word
  5. Laptop, HP, Speaker dan proyektor
Refleksi
Hasil dari rencana aksi yang sudah dilakukan hasilnya sangat efektif. Hal ini dikarenakan didukung oleh model pembelajaran yang menarik, media pembelajaran yang inovatif, dan kegiatan pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa.

Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, dan apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan :
  1. Respon dari Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Kurikulum dan teman sejawat yang sangat memberikan dukungan dan respon yang positif terhadap aksi yang saya lakukan.
  2. Motivasi dari teman sejawat Ibu Fonce Feby Sahureka yang super support dengan pengalaman mumpuninya memberikan stimulus dan pemikiran yang mencerahkan terkait mata pelajaran matematika
  3. Faktor keberhasilan pembelajaran ini ditentukan pada penguasaan guru terhadap media pembelajaran, metode, model dan langkah-langkah pada rencana pelaksanaan pembelajaran.

III. KESIMPULAN

Rencana tindak lanjur dari pembuatan best practice : Meningkatkan kolaborasi antar guru, teman sejawat, kepala sekolah, dan pengawas untuk berbagi pengalaman dan ide tentang penilaian yang efektif baik dalam kelompok kerja, pelatihan pengembangan kurikulum maupun upaya lieterasi guru dalam menemukan ide-ide yang tepat.
Mengembangkan kemampuan guru dalam meningkatkan kemampuan berinovasi dengan mode, media dan pemanfaatn TPACK


IV. DAFTAR PUSTAKA
  • Amsari, Dina. "Implikasi teori belajar E. Thorndike (Behavioristik) dalam pembelajaran matematika." Jurnal Basicedu 2.2 (2018): 52-60.
  • Buchari, Agustini. "Peran guru dalam pengelolaan pembelajaran." Jurnal Ilmiah Iqra' 12.2 (2018): 106-124.

"Story dalam Awwole"

Oleh S. Pikalouhata, S.Pd.,Gr  Gadihu, 1 Mei 2024 Di persada bumi Honimoa, Siri Sori Islam bersemi dengan sejarahnya, Disanalah silaturahmi ...