Jadwal belajar kita kali ini agak molor sejam dari waktu yang sudah disepakati dari jam 09.00 WIT. Memang beralasan karena pagi saya harus melayani dan megurusi tante saya yang sakit dan tidak bisa melayani dirinya sendiri. Pukul 08.30 saya menginformasikan kepada siswa bahwa saya agak terlamabat 10 menit sampai ke sekolah. Terpikir dari pada terlambat lebih baik jadwal untuk kelompok dua saya gabungkan bersamaan agar waktu belajar kita bertambah menjadi dua jam dari pukul 10.00-12.00.
Tak lupa aktifitas awal belajar kita awali dengan membaca doa agar segala proses belajar kita hari ini berjalan lancar. Literasi baca tetap kita tanamkan setiap kali tatap muka. Proses demikian menjadi pelumas kognitif dan fsikomor bagi anak-anak yang sudah lama tidak tersentuh oleh literasi di masa pandemi ini. Masih dijumpai juga ada sebagian anak-anak yang masih tertatih-tatih bacaannya. Olehnya literasi baca di kelas 5a tetap kita galakan setaiap kali tatap muka.
Kegiatan belajar kita kali masih di tema 3 subtema 2 pembelajaran 1. Mengingat kondisi pandemi dan aturan pemerintah yang mengharusan belajar online dan tatap muka terbatas di rumah-rumah pun tidak sebebas seperti belajar normal makanya materi belajar anak tidak bisa dipaksakan cepat tuntas. Meteri belajar anak-anak kali ini pada subtema 2 pembelajaran 1 tentang membaca teks percakapan dan menemukan perbedaan iklan media cetak dan elektoronik pada teks bacaan yang dibaca.
Sebelum anak-anak mengerjakan latihan menemukan nama iklan dan pemilihan alasan, anak-anak diajak berpikir secara kritis untuk menemukan perbedaan dari iklan media cetak dan media elektonik. Pertanyaan pertama yang saya lontarkan adalah apa perbedaan kedua media tersebut. Jawaban dari siswa berpariasi. Andini Wally menjawab : Media elektronik memiliki warna yang cerah. Nabila Binti Saudi Menjawab : Media elektonik memiliki suara dan gambar bergerak. Ali Hanafi menjawab : Iklan media cetak tidak memiliki suara. Ada juga beberapa siswa yang menjawab serempak bahwa iklan media cetak ada yang berwarna dan tidak berwarna, media cetak gambarnya tidak bergerak. Gemuruh tepuk tangan anak-anak penambah cairnya suasana belajar.
Latihanpun kita mulai dengan menamai iklan, media apa yang digunakan dan alasan pemilihan iklan. Anak-anak antusias sekali untuk mengerjakan dengan mencontohi contoh yang diberikan guru di papan tulis. Waktu pengerjaannya terbilang singkat antara 5-10 menit. Kurang dari 10 menit, anak-anak sudah mengumpulkan latihannya. Rata-rata perolehan nilai anak banyak yang mendapat 100 dengan nilai terendahnya adalah 60 untuk satu siswa.
Hasil latihan |
Setelah latihan, proses belajar kita lanjuti dengan membaca teks paercakapan iklan dan poster yang berisi tentang penyakit diare yang kami kolaborasi dengan saling berdiskusi dengan siswa. Dari diskusi tersebut anak-anak banyak menemumkan penyebab diare, cara mengindar dari bahaya penyakit diare dan bagaimana cara pengobatan penyakit diare.
Sebelum anak-anak pulang, kami sedikit latihan menulis indah yang dicontohi oleh guru di papan tulis. Latihan menulis tersebut dimaksudkan anak-anak bisa terampil menulis yang baik dan bagus. Banyak tulisan anak-anak yang belum rapih, masih ditemukan hurup besar kecil pada tengah kalimat dan masih banyak lagi kendala pada tulisan anak. Kerana waktu belajar kita sudah mau selesai maka tugas latihan menulis ditugaskan untuk diselesaikan di rumah masing-masing.
Kelas dikondisikan untuk tenang dan Doa sehabis belajar terkomando dengan satu perintah. Pertanda proses belajar mengajar kita kali ini telah usai. Penguatan belajar hari tak lupa saya titipkan ke anak. Setelah pulang sekolah anak-anak langsung pulang ke rumah dan tidak diperbolehkan untuk bermain agar orang tua di rumqah tidak khawatir akan anak-anaknya. Itulah pesan kepada anak-anak sesat sebelum meninggalakan kelas.
No comments:
Post a Comment