Monday, November 1, 2021

Kenapa Masih Belajar Daring ?

Sumber gambar : https:/di sini

Pengaruh pandemi covid-19 mengharuskan pemerintah menerapkan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) dengan memanfaatkan media online. Keadaan ini sudah berjalan selama dua tahun. Tentunya ada kelebihan dan kekurangan  dalam proses penerapannya. Belum lagi kurang efektif untuk pembelajaran anak usia dini atau tingkat sekolah dasar. Banyak tenaga pendidik yang belum mahir memanfaatkan IT. Tentu hal demikian akan berpengaruh terhadap efektifitas dalam proses pembelajaran daring.

Tanpa disadari, proses pembelajaran daring berpotensi merubah sikap sosial dan religiusnya siswa. Proses belajar mengajar daring menimbulkan banyak problem bagi guru dan siswa dalam penilaian sikap tersebut. Mengingat sistem penilaian sikap tidak efektif karena bersifat daring dan tidak bisa dinilai berdasarkan pengamatan guru secara langsung. Penilaian pengetahuanpun demikian karena tingkat kejujuran dalam proses pengerjaan siswa juga tidak bisa diterka.

Hal demikian membuat dunia pendidikan semakin runyam dengan keadaan pandemi yang belum tau kapan berakhirnya. Banyak kegiatan di luar dunia pendidikan sana yang tidak menerapkan protokoler covid-19. Sebut saja pasar, Sukuran, acara nikahan, dan acara-acatra lain yang banyak melibatkan orang-orang dalam kerumunan. Dunia pendidikan menjadi cemburu akan perilaku yang boleh dibilang tidak adil bagi anak-anak yang sudah lama tidak diproses, dipoles, dilatih, dibina dan dibimbing oleh guru. 

Banyak keluhan dari anak-anak dan orang tua dikala menjalani proses belar daring ini. Keluhannya berpariasi, ada karena kendala jaringan, paket data dan kondisi ekonomi yang tidak bisa memungkinkan untuk pengadaan paket data terus menerus. Demikian halnya anak-anak lebih banyak mainnya ketimbang belajar dikarenakan proses belajar daringnya hanya terhitung sesaat. Hal ini dimanfaatkan anak-anak untuk bisa bermain game online dan nayaris tidak terpantau orang tua dan guru. 

Proses belajar daring tidak bisa dipaksakan mengikuti jadwal yang ditentukan secara terstrukur. Android yang dimiliki tidaklah semua milik anak. Android yang digunakan dalam proses belajar daring lebih banyak menggunakan android orang tua. Tentu saja kondisi belajar seperti ini tidak efektif sesuai dengan jadwal yang ditentukan, Contoh kecilnya disaat proses belajar berlangsung, banyak anak yang tidak mengikuti proses belajar dikarenakan adroid yang dipakai untuk belajar dipakai orang tua untuk bekerja. Sudah pasti waktu yang dipakai untuk belajar terbuang sia-sia dan anak akan ketinggalan materi yang disampaikan guru. 

Keadaan seperti ini mau tidak mau, membuat kami tenaga pengajar dan siswa harus patuh dan taat akan aturan yang diterapkan pemerintah asalkan demi kemaslahatan. Dengan segenap hati proses belajar daring pun terus diramu dan cari metode terbaik untuk mencerdaskan anak bangsa. Bosan, jenuh itulah yang sekaran dihadapi anak-anak. Semoga saja kondisi pandemi ini cepat berlalu dan proses belajar mengajar kembali normal seperti sedia kala. 

Semoga cepat sehat bangsaku. Cepat berlalulah pandemi. 

No comments:

Post a Comment

"Paparangang Upu Said Parentah"

S. Pikalouhata, S.Pd.,Gr Ambon, 15 Mei 2024 Wahai tuan parentah Sungguh titahmu bergelora menentang maut demi tumpah darah, Kawan lama lari ...