Saturday, December 28, 2024

Liburan dan kondangan nikahan


Sekian tahun akhirnya baru pernah merasakan melintasi jarak mendekati 100 km lagi. Kalu ini perjalalannya agak jauh dan menggunakan kendaraan roda dua. Bersama istri yang setia menemani dan ipar, semangat mengemudi terus berenergi. Kalau sama istri terkasih, lelah jadi ibadah, ikhtiar, tawakal dalam perjalanan memenuhi undangan nikahan sepupu istri.

Dari Ambon, jam 8 tepat kuda besi berbahan bakar dipacu menuju pelabuhan feri Honimua Liang Kabupaten Maluku Tengah. Jam sepulu lewat kami sampai di pelabuhan feri Honimua dan langsung Mengantri membeli tiket.  Tak lama mengantri, tiba giliran kami menaikan kendaraan kami menuju feri. 

Sambil menikmati karya seniman maha Akbar dengan laut teduh dan cuaca mendung memoles gunung dan pepohonan hijau bak nirwana. Hati bertasbih memuji eloknya seni yang empunya bumi dan langit. Sungguh maha benar bahwa semua mahluk di bumi berdzikir dan tak ada yang memahami dari maksud. 

Bersandarlah feri di pelabuhan Waipirit kabupaten Seram Bagian Barat. 90 derajat tegak lurus matahari, demikian halnya harmoni organ perut berirama meminta di setel nada agar tidak fals. Jumat telah usai. Kuda besi Vario orange berderu semangat. Perjalanan panjang dan menantang mengangah. 

Negeri ke Negeri, Dusun, Hutan, pantai, kuda besi memimpin klasemen dengan kecepatan normal bak ibu-ibu yang lagi mengendarai motor. Jarak bukanlah halangan kali ini. Tapi seni indah dari sang Seniman Agung enggan mata memaling yang membuat mata dan hati terus di buat takjub. 

Sampailah di kota Masohi, memori dua puluh dua tahun pernah mengadu nasib di kota asri ini. Sesekali mengingat tempat-tempat lama yang pernah di singgahi, mesjid, jalan, lorong mana yang pernah di susuri. Sebenarnya sesekali pernah ke kota ini tapi sebatas hanya acara kawinan, orang meninggal besoknya pulang. Kali ini ada romansa yang terasa perlu di rajut di kota ini yang sekarang terlihat asri dan elok. 

Tak terasa saat saat tulisan ini di buat, besok pagi insyaallah dengan ridho Allah kami bertiga balik lagi ke Ambon dengan jalur lintas yang sama tapi berbalik melawan arus. Moga tidak ada halangan berarrti sampai di rumah. Aamiin 


No comments:

Post a Comment

Liburan dan kondangan nikahan

Sekian tahun akhirnya baru pernah merasakan melintasi jarak mendekati 100 km lagi. Kalu ini perjalalannya agak jauh dan menggunakan kendaraa...