S. Pikalouhata, S.Pd.,Gr
Ambon, 15 Mei 2024
Wahai tuan parentah
Sungguh titahmu bergelora menentang maut demi tumpah darah,
Kawan lama lari pucat pasi dan mencari jalan untuk kembali mengabdi,
Upu Aihata
Datanglah kapitano dan malesi, bergegaslah Patty dan raja-raja,
Kami merindu pusara darah bergelimang di persada honimoa yang di berkati.
Janganlah berlamabat malas dari panggilan suci yang dijanji Rabb,
Maka yang kau dapati adalah hidup penuh mulia dan mati tanpa hisab.
Upu parentah,
Berdiri tegak kokohnya benteng El-Hau kau tak gentar berdiri tanpa keraguan,
Kemulian dan cinta rakyatmu menanti titahmu berderu gemuruh genderang perang.
Hidup hina diinjak penista atau angkat parang menuju kematian dipelupuk sang maut.
Lalu lalang korban kebengisan kolonial, apa yang kau tunggu ? Jagalah wajahmu jangan terus berseri dan mulut tersungging cerah.
Wahai tuanku Parentah,
Tinggalkan hidangan raja penuhi meja jamuan.
Angkatlah parangmu, Pertiwi Honimoa kelaparan haus akan darah kafir.
Tinggalkan penamu dan muliakan parangmu di atas penderitaan rakyatumu
Jadikanlah perang ini sebagai cinta, kasih, sayangmu atas leluhurmu dan umatmu.
Upu Said Parentah
Gegap gempita pekikan takbiran dan shalawat pemecah tabir gulita,
Sirry waya Sirru bergelora di peraduan Siri Sori,
Mujahidin fi sabilliah menyeruak dada kekar malesi-malesi lapar Medan tempur,
Bergeraklah, majulah dan pimpinlah kami wahai upu Said Parentah.
Tabea Upu Parentah,
Oiye oiye Sina oiyye
Walanda e waisisilo Sina oiyye
Kapitano Patimura wehe tepasiwa wo
Yami leie Walanda Hoka Sapanolua o
Mari-mari Kita maju, orang kafir Belanda ada di Waisil
Ayo mari maju, Tuan Kapitan Pattimura Said Parentah Tepasiwa sudah ada
Mari kita usir kafir Belanda keluar Saparua.
Tuanku Parentah,
Kau takkan kembali membawa panji kemenangan pertanda kokohnya daulah,
Kau Parentah kami untuk yakin Rabb akan penuhi janji,
Allah ghayatuna, Rasul Qudwatuna, Al Quran dusturuna, Al Jihadu sabiluna, Al Mautu fi sabilillah asma amanina.
Majulah, majulah dengan busung dada dengan penuh tawakkal digiring malaikat tempur ilahi Rabb.
Wahai Kompeni
Setiap tetes darah leluluhur kami di bumi Honimoa adalah janji syurga dan kemenangan akhirat,
Setiap peluh keringat leluhur kami di Nusa Honimoa,
Pembersih najis angkara murka tapak kaki haram kalian.
Takbir, syalawat, kapatah leluhur kami adalah puji pujian suci panggung agung teristimewa
Kapitano malesio
Kembalilah wahai jiwa-jiwa yang tenang ke haribaan sang pencipta
Jasamu kan dikenang, tiatahmu kan di turuti anak cucu
Jannatunnaim sebaik-baik tempat berkumpulnya para pejuaang tula mubala ra'yato.
No comments:
Post a Comment