Resume ke enam
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Seperti biasanya, Om Jay selalu mengawali diskusi dengan memperkenalkan pematerinya.
Malam ini Ibu Iriani akan berbagi pengalamannya menjadi duta rumah belajar kemdikbud. Nantikan kehadirannya pukul 19.00-21.00 wib
Tepat pada jam yang sudah ditentukan, om Jay mempersilahkan Kepada ibu Iriani untuk menyampaikan isi materinya
Mengawali diskusi malam ini, taklupa pemateri mengapresiasi dan mengucapan terima kasih atas kesempatan yang diberikan Om Jay untuk bisa berdiskusi atau tatap jari di grup Belajar Menulis Gelombang 4.
Salam terhantarkan dari pemateri, sahutan salampun terjawab dari peserta bimbingan belajar menulis gelombang 4. Hormat dan sapaan hangat pemateri terhaturkan pertanda materi siap dijabarkan.
pada kesempatan ini pemateri diminta untuk berbagi pengalaman tentang bagaimana menjadi Duta Rumah Belajar Nasional Kemdikbud (pungkas pemateri).
Selanjutnya pemateri memperkenalkan profil Duta Rumah Belajar Kemendikbud tahun 2018 dari seluruh Indonesia. https://youtu.be/Uq_5F_0g0mE
Sedikit berbagi pengalaman, pemateri bercerita tentang awal mula menjadi duta rumah belajar. Sebenarnya menjadi duta rumah belajar itu adalah sesuatu yang tidak disengajakan. Pemateri bertugas sebagai guru kimia di SMAN 2 kota Ternate dan saat itu juga pemateri diberi tanggung jawab sebagai Lead Organizer di PGRI Maluku Utara dan berkesempatan memperoleh diklat Menulis berbasis Multimedia dengan salah satu narasumbernya adalah Pak Ivan dari Pustekkom.
Pemateri memperoleh informasi tentang Rumah Belajar, menulis di blog Pena kemdikbud dan tentang pemilihan Duta Rumah Belajar kemdikbud.
Di Maluku utara, pengguna Rumah Belajar yang paling sedikit ditahun 2017- 2018, karena kurang sosialisasi tentang Rumah Belajar disamping itu juga kurangnya akses jaringan internet merupakan kendala utama bagi mereka untuk melaksanakan pembelajaran berbasis TIK. Peserta yang mengikuti PembaTIk tahun 2017 hanya 4 orang dari jumlah guru 22.000 orang di Maluku Utara. ditahun 2018 peserta pembaTIk Maluku Utara bertambah 30 orang dan diantaranya adalah ibu pemateri.
Syarat mengikuti Seleksi Duta Rumah Belajar setiap tahun itu berbeda- beda.
Pemilihan duta Rumah Belajar dimulai dari level 1 sampai level 4. Pada level 1 ( level literasi) persiapan kita adalah mengikuti pembelajaran TIK berbasis online kemudian ada ujian onlinenya. Level 2 ( implementasi TIK), Level 3 ( kreasi TIK)
dan Level 4 ( Berbagi TIk).
Pada level 2 : pemateri menyiapkan kelas sebagai model implementasi Pembelajaran berbasis TIk dengan cara yang inovatif dan divideokan. Pada level 3 : pada level 3 pemateri merancang media, video atau bahan ajar yang kreatif dan dapat di share kepada para guru dan teman2 di tingkat kabupaten atau provinsi. Mereka juga bertanggung jawab untuk melakukan sosialisasi dan bimtek Rumah Belajar dan membantu para guru yang ingin belajar bersama Rumah Belajar.
Setiap kegiatan pemateri dengan teman Rumah Belajar tersebut sering melaporkan ke media sosial, ditulis dalam bentuk artikel, poster atau bisa juga dibuatkan penelitian tindakan di sekolah dan lain- lain. Kemudian setelah masuk ke level 4, pemateri akan diundang ke Jakarta sebagai finalis Duta Rumah Belajar provinsi Masing- masing.
Kegiatan pada level 4 ini mereka akan diseleksi dati 35 provinsi ( Bali ada 2 utusan) dan mencari Duta Terbaik, Duta Terinovasi dan Duta Terkreatif. Pada sesi presentasi dan wawancara mereka juga harus membawa karya terbaik dan diseminarkan.Tugas sebagai duta Rumah Belajar adalah sebagai mitra Pusdatin ( dulu Pustekkom) dalam melakukan pengembangan dan pendayagunaan teknologi, informasi, dan komunikasi ( TIK) untuk pembelajaran di masing- masing provinsi terutama Portal Rumah Belajar yang dapat di akses secara GRATIS.
Setelah pemateri terpilih sebagai Duta Rumah Belajar, pemateri mulai menggiatkan Rumah Belajar di provinsi Maluku Utara. Bekerja dan terus bekerja mendampingi guru dan siswa. Beliau memfokuskan perjuangan di daerah 3T.
Pemateri merasa terpanggil untuk membangun pendidikan di Maluku Utara terutama para guru di daerah 3 T khususnya. Biasanya di Indonesia ini rangking pendidikan hanya berada di pulau Jawa dan Sumatera, sebagian di sulawesi dan sangat sedikit di wilayah timur Papua,Maluku dan Maluku Utara.
Dari jumlah peserta pembaTIK tahun 2019 ( Pembelajaran berbasis TIK) yang diikuti guru, Maluku Utara berada pada posisi ke 35 dari 34 provinsi yang ada di indonesia.
Sebagian besar guru di Maluku Utara masih belajar menggunakan TIk dan belum sampai tahap memanfaatkan TIK. Kendala utama mereka adalah :
- Motivasi guru yang sulit move on dari kebiasaan lamanyaJ
- Jaringan internet dan listrik yang ngga ada atau belum lengkap
- Pelatihan guru untuk bidang TIK masih kurang merata dan jarang.
Alhamdulilah dengan Rumah Belajar ini sangat membantu para guru dan siswa untuk mulai literate terhadap TIk dalam pembelajarn di kelasnya.
Singkat cerita dari peringkat ke 35 tadi alhamdulillah pemateri bisa membantu dan memfasiltasi belajar para guru di daerah 3T dan kota di provinsi sebanyak 1866 orang dan itu tanpa bantuan anggaran dari pemerintah daerah. Dan Alhamdulillah berkat kerja ikhlas tersebut pemateri terpilih bersama duta Rumah Belajar terkreatif Jawa Tengah untuk mewakili Indonesia ke Austarlia tahun 2019 kemarin.
Setelah pemateri menceritakan sedikit pengalamannya,
Pemateri bercerita tentang hikmah perjalanan yang didapatkan. Yaitu jika kita bekerja dengan ikhlas maka Allah Tuhan yang Maha Adil akan selalu berada bersama kita. Setiap kebaikan akan dibalas kebaikan dan semua keburukan akan dibalas sesuai amalan kita. Semoga bermanfaat kisah berbagi malam ini. Akhir kata mohon dimaafkan jika ada kata yang kurang berkenan dari pemateri.
wow mantap runtut resumenya
ReplyDeleteMakasi buk
ReplyDeleteMantap pak
ReplyDeleteMakasi pak
Delete