Thursday, March 5, 2020

Tantangan Ataukah Hambatan Usia Guru

Oleh: S. Pikalouhata, S.Pd

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Berbicara tentang guru pastinya kita akan diperhadapkan dengan pelajaran, peserta didik, administrasi, sekolah dan lain sebagainya yang berkaitan dengan guru. Terlepas dari tugas utama guru adalah pendidik, guru juga adalah motivator terhadap diri sendiri dan rekan kerja sejawatnya yang tindak tanduknya akan berimplementasi kepada sesama guru, sekolah peserta didik dan masyarakat sekolah. 
Merujuk pada undang-undang no 14 tahun 2005 yang berbunyi : 
Guru adalah tenaga pendidik profesional di bidangnya yang memiliki tugas utama dalam mendidik, mengajar, membimbing, memberi arahan, memberi pelatihan, memberi tanggapan dan mengumpulkan informasi bagi peserta didik yang mengikuti pendidikannya. 

Dewasa ini pendidikan di hadapkan dengan begitu banyak tantangan dan pengaruh globalisasi Yang terus menerus mengalami perkembangan drastis dimana peserta didik ataupun pendidik dituntut untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dan memiliki keterampilan yang ikut membuatnya berkembang dan tidak tertinggal oleh derasnya perkembangan zaman. 

Usia guru tidaklah menjadi alasan akan kandasnya kreativitas. Banyak dijumpai disatuan pendidikan dengan begitu banyak permasalahan yang dihadapi terutama tentang produktivitas dan kreativitas guru usia mendekati purna bakti. 

Ada begitu banyak alasan yang dikemukakan guru salah satu diantaranya adalah  guru 40 tahun ke atas sudah lewat masa kreativitasnya dan sudah waktunya tongkat estafet diserahkan kepada yang muda. Artinya segala sesuatu yang berkaitan dengan profesi guru, mereka tidak mau lagi ambil bagian. Celakanya kalau seandainya guru di bawah usia 40 tahun beralasan bahwa kami masih muda dan perjalanan kami masih panjang dan biarkan kami bersantai-santai. Biasanya kalimat seperti ini muncul karena kekecewaan terhadap sikap yang ditunjukan guru senior atau guru usia 40 tahun ke atas.

Secara tidak disengaja sikap seperti ini yang membuat peserta didik Menjadi korban tenggelam nya Mereka termakan zaman dikarenakan ulah para gurunya. Alangkah ruginya guru di atas 40 tahun yang berpikiran seperti itu karena tidak ada satu aturan pun yang membolehkan demikian. Secara tidak langsung sikap yang demikian akan mempermalukan diri mereka sendiri ketika satuan pendidikan atau dinas pendidikan daerah melakukan supervisi terhadap sekolah dan guru.


Sebenarnya kreativitas guru harus digeluti dengan suara hati. Namun jika hal itu terasa sulit bagi mereka, maka pihak yang bertanggung jawab atas kreativitas
 Guru ini tak lain adalah satuan pendidikan/kepala sekolah dan Dinas pendidikan setempat untuk terus memacu dan memberikan dorongan. Tentu harapan kita semua akan muncul dan mendengar  pernyataan-pernyataan yang menggembirakan dari guru senior 40 tahun ke atas dengan ucapan kami akan selalu berkreativitas dan berinovasi hingga memasuki masa purna. Demikian halnya juga guru di bawah usia 40 tahun dengan lantang, sigap dan percaya diri berikrar akan terus berkreativitas, berinovasi dan berkompetisi dengan sehat demi kemajuan pendidikan.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.


2 comments:

  1. Terimakasih...mantap dan ok blognya
    Bismillah
    • Rabu, 08 Juli 2020, Postingan ke-418. Mohon doanya satu hari satu postingan di blog 
    www.sarastiana.com
    Google Adsense di Bawah 1 Dollar?
    http.sarastiana googleAdsense.com

    Metode Pembelajaran Sosiodrama
    www.sosiodrama.com

    Model dan Metode Pembelajaran http://www.modelpembelajaran

    ReplyDelete

"Paparangang Upu Said Parentah"

S. Pikalouhata, S.Pd.,Gr Ambon, 15 Mei 2024 Wahai tuan parentah Sungguh titahmu bergelora menentang maut demi tumpah darah, Kawan lama lari ...