Wednesday, March 18, 2020

Cara Praktis Menulis Buku

Oleh : Sri Sugiastuti

Resume ke-8

Assalamu'alaikum

Bapak ibu grup belajar menulis gelombang 4. Selamat berjumpa lagi dengan saya disini dalam wadah yang hebat yang telah dibentuk oleh Om Jay. Malam ini kita berbagi ilmu menulis dan memberi motivasi agar tetap eksis.Pada dasarnya saya dijadikan narasumber oleh om jay itu semua berdasarkan pengalaman terbaik saya dalam menulis buku. Baik itu menulis buku yang diterbitkan secara mayor maupun secara indi. Tentu saja langkah yang saya ambil itu penuh suka dukanya dan saya akan berbagi di dalam grup ini.

Saya menginginkan bapak ibu yang aktif mengikuti materi atau beberapa hal untuk kita berbagi di sini untuk memperkenalkan diri. Untuk saya pribadi apakah masih perlu memperkenalkan diri atau cukup langsung kita berdiskusi dan saling memotivasi agar bisa mewujudkan bapak ibu memiliki karya tunggal atau semakin bersemangat dalam dunia literasi. (Pungkas pemateri saat membuka diskusi).

Sambil break sebentar. Pemateri mengupload Video buku-buku karya tulisannya sendiri dan membagikan file berisi materi cara praktis menulis buku.

Menulis itu adalah keterampilan dan kita harus merubah mindset dan katakan kita bisa. Yang terpenting lagi kita harus memiliki komunitas menulis. Di sana kita akan bertemu orang-orang yang memiliki satu visi dan fashion untuk bisa mewujudkan belajar menulis sampai ada buku yang dihasilkan. Awalnya bisa dari artikel kecil-kecilan yang kita dapatkan dari ide-ide yang berserakan di sekitar kita.

Pemateri sedikit bercerita tentang bagaima sampai ia bisa menjadi seorang penulis. Pemateri belajar menulis ketika berumur 50 tahun. Saat itu terpaksa beliau mengambil S2 setelah jedah 20 tahun lebih. Dari kuliah itulah pemateri baru melek ITE dan internet. Kebetulan saat ke toko buku Gramedia, pemateri menemukan buku yang agak tipis yang berjudul Menulis Itu Mudah dan saat itulah pemateri mulai rajin dan giat untuk menulis.

Tidak ada kata terlambat untuk belajar menulis. Sejak pemateri suka menulis, beliau selalu rajin banyak mengikuti pelatihan dan bergaul dengan para penulis sehingga banyak memiliki komitas untuk meng upgrade diri.

Untuk rekomendasi buku untuk belajar menulis sebenarnya banyak sekali baik berupa teori maupun berbagai macam bentuk cara menulis. Ambil salah satu contoh buku yang kira-kira sesuai dengan fashion yang kita miliki. Misalnya berupa buku ajar, buku memoar, cerpen atau novel tergantung gendre yang kita ingin kita tulis. Dengan banyak membaca pasti kita akan terlatih untuk menulis.

Untuk menerbitian buku di penerbit mayor harus bermodalkan kesabaran dan bagaiman cara kita mengenal editor. Karna kadang di penerbit mayor itu merekalah yang memerlukan buku  dengan aturan dan arahan. Jadi tidak bisa sembarang buku yang bisa lolos dipenerbit mayor.
Pemateri bercerita melalui percakapan pesan suara WhatsApp. Ketika buku beliau lolos diterbitkan oleh penerbit Erlangga tahun 2010. Ketika itu editor membutuhkan buku seri pendalaman materi bahasa Inggris untuk Ujian Nasional SMK. Saat itu pemateri berbagi  dengan teman untuk membuat buku sesuai arahan dari editor. Tentu saja ini bukan pekerjaan yang ringan dengan minim pengalaman tetapi harus mencoba memenuhi apa yang menjadi permintaan editor.

salah satu diantara kami anggota grup bertanya kepada pemateri tentang cara menjaga konsistensi menulis agar tetap produktif, terutama dalam menulis buku. Kadang, sudah menulis satu bab, malah tidak lanjut. Rasanya malas sekali.

Pemateri menjawab, kita kan punya outline atau kerangka menulis, maka kita harus siap dengan kerangka tersebut dan jangan pernah pindah ke bab lain kalau babnya belum diselesaikan.

Kemudian saya bertanya kepada pemateri. Kalau buku yang kita tulis apakah kita harus memuat sumber buku yang kita baca atau penggalan2 kalimat yang kita baca dan ingin kita kembangkan ke dalam buku kita. Boleh apa tidak ya buk ?

Jawab pemateri : ketika kita membuat buku ilmiah atau buku populer dari buku atau referensi yang kita baca, diakhir buku harus dicantumkan didaftar pustaka. Sedangkan untuk penggalan kalimat yang mungkin kita ambil, bisa disebutkan dengan nama  penulis dan buku di terbitkan.

Pada prinsipnya, menulis itu harus komitmen. Menulis itu kapan saja dan dimana saja. Baik dengan Android maupun komputer.

Kesimpulan :
1. Menulis itu mudah
2. Rubah mindset agar mampu menulis
3. Jadilah diri sendiri.  Tulislah apa yang anda sukai dan anda kuasai.



4 comments:

"Paparangang Upu Said Parentah"

S. Pikalouhata, S.Pd.,Gr Ambon, 15 Mei 2024 Wahai tuan parentah Sungguh titahmu bergelora menentang maut demi tumpah darah, Kawan lama lari ...