S. Pikalouhata
Apakah ini cinta ?
Melambung tinggi membumbung ke nirmawana, sejagat penuh ekspektasi yang siap mengoyak tabir akan cinta penuh kasih.
Berawal dari melangkah lemah tanpa kaki hingga pelupuk disilaukan mentari.
Beranggap tak bermakna, sepi melingkari pikir dunia fana' ini.
Wahai jiwa-jiwa yang tenang.
Memasuki majelis dengan penuh goncangan dan peluh keringat
Digerakan otak memerintah akal dan sendi berirama memainkan nada
Gemuruh sanubari berpacu menabur genderang perang
Otot-otot selaksa pasar disibukan hiruk pikuk perintah isi kepala
Inikah cinta ?
Aksi interaksi banyak individu diramu dalam gejolak cinta.
Membaur gelindingan angka-angka tanpa aksara menyibukan dentingan otak.
Meringkik histeris pekikan suara menderu para musafir cinta
Memacu mata terfokus sumber objek dan gerak Kalam bertubi dikampas yang bernoda
Benarkah ini cinta ?
Darah sama merahnya, rupa tak segambar dan tak sama warna
Bahasa burung penuh kicauan rupa intonasi dan beda pukulan.
Tancapan mata hampa meraba menerka penuh waktu.
Hingga bergumul merangkai indahhnya mawar yang harus berduri
Cinta, benarkah itu ?
Lekuk liku dada berdetak,
Denyutan itu menyusup relung jiwa yang terselubung.
Sahutanku kian membahana penuh riang akan hadirnya
Ini jalan yang ketika awal di ciptakan menjadi ada hingga terbelah dunia.
Inilah cinta !
Keelokanmu kunyatakan dalam kalimat penuh sendu,
Dadaku kutaburi dengan rahasia penuh cinta,
Bila tak lekas kuuntai mawar merekah ini, hujaman duri membungkus hingga ke sanubari
Sekalipun diamku bak ikan di jeruji kaca
Gelisahku bagai ombak di samudera lepas
Sang maha cinta.
Di hadirat Kasihmu,
Dhaif hati ini terlena puja pujian merindu
Bagai benih menanti musim semi
Terlelap akan buaian kasih sayangmu
No comments:
Post a Comment