Friday, December 15, 2023

Inikah Cinta

S. Pikalouhata 






Apakah ini cinta ?

Melambung tinggi membumbung ke nirmawana, sejagat penuh ekspektasi yang siap mengoyak tabir akan cinta penuh kasih.

Berawal dari melangkah lemah tanpa kaki hingga pelupuk disilaukan mentari.

Beranggap tak bermakna, sepi melingkari pikir dunia fana' ini.


Wahai jiwa-jiwa yang tenang.

Memasuki majelis dengan penuh goncangan dan peluh keringat 

Digerakan otak memerintah akal dan sendi berirama memainkan nada 

Gemuruh sanubari berpacu menabur genderang perang 

Otot-otot selaksa pasar disibukan hiruk pikuk perintah isi kepala


Inikah cinta ?

Aksi interaksi banyak individu diramu dalam gejolak cinta.

Membaur gelindingan angka-angka tanpa aksara menyibukan dentingan otak.

Meringkik histeris pekikan suara menderu para musafir cinta 

Memacu mata terfokus sumber objek dan gerak Kalam bertubi dikampas yang bernoda


Benarkah ini cinta ?

Darah sama merahnya, rupa tak segambar dan tak sama warna

Bahasa burung penuh kicauan rupa intonasi dan beda pukulan.

Tancapan mata hampa meraba menerka penuh waktu.

Hingga bergumul merangkai indahhnya mawar yang harus berduri 


Cinta, benarkah itu ?

Lekuk liku dada berdetak,

Denyutan itu menyusup relung jiwa yang terselubung.

Sahutanku kian membahana penuh riang akan hadirnya 

Ini jalan yang ketika awal di ciptakan menjadi ada hingga terbelah dunia.


Inilah cinta !

Keelokanmu kunyatakan dalam kalimat penuh sendu,

Dadaku kutaburi dengan rahasia penuh cinta,

Bila tak lekas kuuntai mawar merekah ini, hujaman duri membungkus hingga ke sanubari

Sekalipun diamku bak ikan di jeruji kaca

Gelisahku bagai ombak di samudera lepas


Sang maha cinta.

Di hadirat Kasihmu, 

Dhaif hati ini terlena puja pujian merindu 

Bagai benih menanti musim semi 

Terlelap akan buaian kasih sayangmu

No comments:

Post a Comment

"Paparangang Upu Said Parentah"

S. Pikalouhata, S.Pd.,Gr Ambon, 15 Mei 2024 Wahai tuan parentah Sungguh titahmu bergelora menentang maut demi tumpah darah, Kawan lama lari ...