Friday, December 15, 2023

Penantian

"Penantian"
S. Pikalouhata


Dalamnya Lautan yang tersembunyi bak kehidupan yang tak bisa terfikirkan

Tafakur sejenak merenungi makna akan hidup bagi insan lemah papah ini.


Terpasung tarian manusia bumi yang fana

Berotasi dalam dunia Maya yang samar

Membasuh hati putih tuk membuka tabir cinta

Memahami akan hakekat Rabb menggapai Nur abadi.


Aral melintang, menghepas tero mbang ambing akan hidup terasa berat

Silih berganti datang ujian menerpa mumukul iman

Wahai jiwa yang tenang, sabarkan hati ini dengan mahabbahmu

Kutau Rahman dan Rahimmu tak terkira datangnya seluruh penjuru.


Kuhadapi lika liku patamorgana penuh kenikmatan, 

dan tak sedikitpun membuatku goyah dan ingkar dengan kekufuranku

Sandaranku ternyaman hanya padaMu yang kekal

Kutahu, yang muluk memesona dengan polesan indah hanyalah hiburan belaka


Belahan dadaku terbuka biarkan cintaMu merasuk

Mataku berkaca memandang seluruh cipataanMu dengan Asma

Hati yang diridhoi ku harap memenuhi kesucian tuk kebahagiaan abadi nantinya.


Gelimang hartaku sejatinya tak seberapa membuatku kaya

Gundukan amalan duniaku belum tentu membuatku selamat

Kehidupanku hanyalah pinjaman yang bersegel yang sewaktu empunya datang 

tawakkal hati menerima putusan.


Inilah kadar dan takaranNya yang di jalani

Inilah cinta dan kerinduan sejati

Ku temukanlah makna yang hakiki dalam hidup

Agar selamat dunia akhirat kelak di Yaumil miizzan

No comments:

Post a Comment

"Paparangang Upu Said Parentah"

S. Pikalouhata, S.Pd.,Gr Ambon, 15 Mei 2024 Wahai tuan parentah Sungguh titahmu bergelora menentang maut demi tumpah darah, Kawan lama lari ...