Saturday, December 16, 2023

Said Parentah

S. Pikalouhata 

Upu Said Parentah


Ya Sayyid

Sungguh titahmu bergelora menentang maut demi tumpah darah

Kawan lama lari pucat pasi dan mencari jalan untuk kembali mengabdi

Kokoh benteng kolonial tak gentar mengoyak sanubari pribumi Honimoa

Friday, December 15, 2023

Menuju Kemenangan

S. Pikalouhata 


Sungguh beruntung keyakinanmu tak tertukar wahai negeriku

Kau terlahir Islam tapi belum pulih kemusliminanmu

Terlena history riya' memadu balutan kasmaranmu

Mahluk api menari terbahak-bahak berpesta pora bak penyambutan tamu 

Dibesarkan KarenaMu

S. Pikalouhata 

Seandainya saja semua ini bukan karena keridhaanMu Rabb,

Apa yang bisa ku lakukan sedangkan aku sendiri seperti buih yang berterbangan


Dengan kalamMu ku merujuk akan firmanMu 

Risau Sahabat

S. Pikalouhata 

Undakan anak tangga yang terakhir, di situlah tepatnya


Tampak seorang merindu menatap singsingan fajar diantara dedaunan mengkilap karna embun


Mengisyaratkan ketabahannya yang begitu dalam mengarungi lika liku hidup yang di ampuh


Ternyata pikiranku itu salah menerka !


Sebabnya dia sedang terpuruk dan terguncang menahan pilu dalam


Menghiburku padanya senantiasa teruntai dalam aksara bermakna dalam curahan


Mengkerut kening pesona lukisan alam termakan waktu 


Sembab mata perlahan meleleh bercucur melepas beban pilu merantai

Menjemput Asa

S. Pikalouhata

Fajar menjelang deru derap kaki melangkah hinggah sigsing sang surya 

Kerasku, emosiku masih bergumul dengan  pikiran akan ideolgy pena, kertas yang menyusur cakrawala alam pikirku.

Sejatinya semua itulah restu sang ujung tombak maha karya pemilik hati.

Olah pikirku akan cinta ilmu sang Khalik yang wajib dituntut


Letih, lesuh lelah tapakan kaki berirama demi meraih cinta ma'rifat ilmu

Terik patamorgana, hujan angin timur menghujam tak kenal waktu, badai mendesir Sepoi menakuti mengerogoti

Tetap tegarku mengarungi aral melintang mengorbankan jiwa, mengorbankan raga membara demi menggerakan pena di tangan para penerus


Kutepikan alam sadar pikir akan rohani jasmani  sebuah ilmu 

Hausku membuncah menerima tempaan keras akang faedah mulianya ilmu

Interaksi cinta pendidik tauladan sejati peserta didik

Demi hari ini dan mungkin akan datang

Inikah Cinta

S. Pikalouhata 






Apakah ini cinta ?

Melambung tinggi membumbung ke nirmawana, sejagat penuh ekspektasi yang siap mengoyak tabir akan cinta penuh kasih.

Berawal dari melangkah lemah tanpa kaki hingga pelupuk disilaukan mentari.

Beranggap tak bermakna, sepi melingkari pikir dunia fana' ini.

Penantian

"Penantian"
S. Pikalouhata


Dalamnya Lautan yang tersembunyi bak kehidupan yang tak bisa terfikirkan

Tafakur sejenak merenungi makna akan hidup bagi insan lemah papah ini.


Terpasung tarian manusia bumi yang fana

Berotasi dalam dunia Maya yang samar

Membasuh hati putih tuk membuka tabir cinta

Memahami akan hakekat Rabb menggapai Nur abadi.

"Paparangang Upu Said Parentah"

S. Pikalouhata, S.Pd.,Gr Ambon, 15 Mei 2024 Wahai tuan parentah Sungguh titahmu bergelora menentang maut demi tumpah darah, Kawan lama lari ...