Sunday, January 7, 2024

Untaian Cinta

Gadihu, 7 Januari 2024

Kamu itu majas, terlihat rumit tapi penuh keindahan, mata terpejamku di malam rautmu terlihat tak lepas, terlalu populer di kepalaku hingga pening peluhku tergambar kesibukanku pikir olehmu

Kau pasungkan bahagiaku hingga erat tak lekang, sekuat dan lemah coba sehasta tuk menyisir kalam hati ini, kutahu qalbu pecinta ini kan selalu dijaga hingga bertemu maha rahim nanti. 

Mencintaimu tak perlu kuuntai sajak. Dirimulah  syair yang membuatku terpaku, tak usah ragu dikala bibir ini takberucap mesra, untaian lika liku cukuplah pertanda memesona memancarkan pirasat yang menyentuh qalbumu. 

Buih air laut kan selalu bertutur lewat desiran memecah hening. Seperti bait-bait syair merinduku tak berpenghujung hinggah kembali keharibaan. Membilas hari-hari indah bersamamu, jelmaan anugerah dan nikmat terindah yang tak boleh dikufuri.

Saturday, December 16, 2023

Said Parentah

S. Pikalouhata 

Upu Said Parentah


Ya Sayyid

Sungguh titahmu bergelora menentang maut demi tumpah darah

Kawan lama lari pucat pasi dan mencari jalan untuk kembali mengabdi

Kokoh benteng kolonial tak gentar mengoyak sanubari pribumi Honimoa

Friday, December 15, 2023

Menuju Kemenangan

S. Pikalouhata 


Sungguh beruntung keyakinanmu tak tertukar wahai negeriku

Kau terlahir Islam tapi belum pulih kemusliminanmu

Terlena history riya' memadu balutan kasmaranmu

Mahluk api menari terbahak-bahak berpesta pora bak penyambutan tamu 

Dibesarkan KarenaMu

S. Pikalouhata 

Seandainya saja semua ini bukan karena keridhaanMu Rabb,

Apa yang bisa ku lakukan sedangkan aku sendiri seperti buih yang berterbangan


Dengan kalamMu ku merujuk akan firmanMu 

Risau Sahabat

S. Pikalouhata 

Undakan anak tangga yang terakhir, di situlah tepatnya


Tampak seorang merindu menatap singsingan fajar diantara dedaunan mengkilap karna embun


Mengisyaratkan ketabahannya yang begitu dalam mengarungi lika liku hidup yang di ampuh


Ternyata pikiranku itu salah menerka !


Sebabnya dia sedang terpuruk dan terguncang menahan pilu dalam


Menghiburku padanya senantiasa teruntai dalam aksara bermakna dalam curahan


Mengkerut kening pesona lukisan alam termakan waktu 


Sembab mata perlahan meleleh bercucur melepas beban pilu merantai

"Paparangang Upu Said Parentah"

S. Pikalouhata, S.Pd.,Gr Ambon, 15 Mei 2024 Wahai tuan parentah Sungguh titahmu bergelora menentang maut demi tumpah darah, Kawan lama lari ...