Oleh : S. Pikalouhata, S.Pd.,Gr
Gadihu, 29 April 2024
Di tanah dan tempat ini, rumah bernaung menjadi suci,
Sunyi sepi hening jiwa-jiwa tenang beristirahat memadu janji.
Tiada bertemu manusia melainkan dua malaikatNya,
Tiada bersua jasad melainkan Ruh dengan Pecinta.
Empunya pembaringan dengan tiap-tiap romantismenya,
Dari hidup fana', mati dan yaumul Mizan menuju keabadian.
Rafalan doa bersahut hembusan angin sepoi terningang kenangan,
Menari-nari ranting dan dedaunan yang gugur atas perintahNya.
Pohon yang kokoh merenungi ranting yang patah,
Bunga merekah menangisi kelopak yang layu,
Kepastian, semua akan mati dalam helaan napas akhir,
Pekuburan, tempat penuh rahasia dan misteri,
Mengingat mati dan kembali setiap peziarah yang datang.
Ketawadduan manusia yang hidup sedang diuji,
Menyelami dalamnya hakekat cinta sesungguhnya.
Hidup dan mati hanyalah sandiwara menuju keabadianMu Rabb.
No comments:
Post a Comment