Wednesday, May 15, 2024

"Paparangang Upu Said Parentah"

S. Pikalouhata, S.Pd.,Gr

Ambon, 15 Mei 2024



Wahai tuan parentah

Sungguh titahmu bergelora menentang maut demi tumpah darah,

Kawan lama lari pucat pasi dan mencari jalan untuk kembali mengabdi,

Kokoh benteng kolonial tak gentar mengoyak sanubari pribumi Honimoa.

Wednesday, May 1, 2024

"Story dalam Awwole"

Oleh S. Pikalouhata, S.Pd.,Gr 

Gadihu, 1 Mei 2024


Di persada bumi Honimoa, Siri Sori Islam bersemi dengan sejarahnya,

Disanalah silaturahmi terawat, keyakinan istiqamah dan adat di junjung bak nadi dalam iringan tifa tahuri pengantar tarian awwole.


Di selimut malam yang dalam, mengalun tarian adat suci kaum hawa yang sakral.

Derap kaki berirama, dentingan gelang kaki kuli bia mengalun mistis.


Menyeru kapata dalam setiap hentakan kaki berunduk-unduk,  berpose tangan sebagai pengabdian titah dalam kapata.

Menggema mengalun berlalu intensitas suara kian jauh. 


Melingkar dalam formasi, derap kaki berpadu dalam alunan tifa tahuri.

Menggema kapata Awwole merangkum histori kehidupan bearadat ber adab. 


Siklus kehidupan terikat dalam bait demi bait suci kapata, menyeruak sendi-sendi kehidupan leluhur sampai ke anak cucu.

Kaitan tangan dan tautan mata dengan mata, isyarat janji dan sumpah negeri yang tak boleh diingkar.


Awwole, suci nan sakral dalam tarian dan kapata, 

Gambaran semangat peradaban, 

Simpul kekeluargaan dalam janji dan tradisi di persada negeri Sori Sori Islam.

"Menemukan Inspirasi dalam Tegukan Kopi"

Oleh, S. Pikalouhata, S. Pd.,Gr

Ambon, 1 Mei 2024



Terang siang melingkupi riuh kota, 

Cangkiran keramik racikan kopi di seduh.

Mewangian aroma menghipnotis kesadaran,

Membangkitkan mimik wajah memelas.


Suara lembut tegukan kopi pertama,

Membisik lembut nan syahdu.

Pahit manis bukan saja tentang rasa, 

Membawa angan cinta yang tak terukur.


Hangat mewangi aroma, ada ibra bagai sufi yang berkelana.

Bahwa hidup ini bagaikan kopi yang ada rasa untuk diresapi.


Silaturahmi serupa dengan putaran waktu, 

Detik demi detik penuh misteri yang penuh makna, mengajarkan setiap hati selalu bersua dalam kontempolasi.


Dalam kesunyian, biarlah kopi menjadi pengingat dalam momen,

Menemukan berkasan cahaya yang abadi, 

Dalam sorotan penuh cinta untuk selalu bersyukur. 

Ramadhan telah pergi

 S. Pikalouhata 

Gadihu, 30 Ramadhan 1443H.


Sedih batin dan jiwa tak rela melepas

Berharap kembali bertemu menggandakan pahala di Ramadhan nan mulia.

Sahut sahutan, sorak Sorai anak Adam melantun dzikir takbir pemilik 'Arsy 

Merebak dada insan beriman penuh pilu dan gembira.

Takbir telah bergema 

Hari penuh makna kemenangan 

Pintu maaf berharap dibuka Penuh ikhlas

Atas khilaf ucap, tindak sengaja ataupun tidak.

Ayyuhannas, 

Selamat atas hari kemenangan

Amalan selama Ramadhan penuh ikhlas

Semoga diterima sang ilahi Rabb 

Taqabbalullah minkum 

Tuesday, April 30, 2024

"Persinggahan sementara"

Oleh : S. Pikalouhata, S.Pd.,Gr

Gadihu, 29 April 2024


Di tanah dan tempat ini, rumah bernaung  menjadi suci,

Sunyi sepi hening jiwa-jiwa tenang beristirahat memadu janji. 


Tiada bertemu manusia melainkan dua malaikatNya,

Tiada bersua jasad melainkan Ruh dengan Pecinta.


Empunya pembaringan dengan tiap-tiap romantismenya,

Dari hidup fana', mati dan yaumul Mizan menuju keabadian.


Rafalan doa bersahut hembusan angin sepoi terningang kenangan,

Menari-nari ranting dan dedaunan yang gugur atas perintahNya.

Sunday, April 28, 2024

"Di Ambang Pengampunan"

Oleh : S. Pikalouhata, S.Pd.,Gr

Gadihu, 28 April 2024

Di penghujung malam mulia terjerembab hati dalamnya noda,

Hampa menerawang angan mencekam pikiran.

Resah, gunda hati membuncah mengingat zatNya,

Hidup Untuk Belajar

Oleh : S. Pikalouhata, S.Pd.,Gr

Gadihu, 27 April 2024



Di balik terselubungya pengetahuan, aku menari bernostalgia 

Melacak tapak Sang Hakikat dalam hening sunyi.

Teramat Baik

 Gadihu, 29/5/2022 S. PIKALOUHATA, S.Pd., Gr. Tatkala engkau berprasangka dengan sedikit ilmu yang kau miliki, Berprasangkalah yang baik ata...